Membuat Seseorang Menjadi Penyendiri dan Susah Bergaul
Situs jejaring sosial di internet membuat penggunanya memiliki dunia
sendiri, sehingga tidak sedikit dari mereka tidak peduli dengan orang
lain dan lingkungan di sekitarnya. Seseorang yang telah kecanduan situs
jejaring sosial sering mengalami hal ini. Yang mengakibatkan dirinya
tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya lagi.
Kurangnya Sosialisasi dengan Lingkungan
Hal ini cukup mengkhawatirkan bagi perkembangan kehidupan sosial
peserta didik (siswa). Mereka yang seharusnya belajar sosialisai dengan
lingkungan justru lebih banyak menghabiskan waktu untuk berselancar di
dunia maya bersama teman teman di komunitas jejaring sosialnya, yang rata-rata membahas sesuatu yang tidak penting. Akibatnya kemampuan interaksi siswa menurun.
Menghamburkan Uang
Akses internet untuk membuka situs jejaring sosial jelas berpengaruh
terhadap kondisi keuangan siswa (terlebih kalau akses dari warnet).
Tidak jarang siswa menggunakan uang SPP mereka untuk pergi ke warnet
sekedar untuk membuka situs jejaring sosial saja. Ini dapat
dikategorikan sebagai pemborosan, karena menggunakan uang secara tidak
produktif.
Berkurangnya Waktu Belajar Siswa
Hal ini sudah jelas, karena dengan mengakses internet dan membuka
situs jejaring sosial siswa akan lupa waktu, sehingga yang
dikerjakannya hanyalah itu-itu saja.
Menurut pengamat sosial media dan teknologi informasi Nukman
Luthfie, selain harus waspada, orang tua juga harus mempelajari secara
mendalam media sosial ini demi masa depan anak-anak. Berdasar
penelusurannya, ditemukan fakta bahwa dari 17,6 juta pemilik akun
jejaring sosial facebook berasal dari Indonesia, dan 360.000 orang di antaranya berumur 13 tahun.
“Bagi orang tua, saya sarankan untuk segera menghindarkan anak-anaknya yang belum berumur 13 tahun dari facebook atau jejaring sosial sejenis. Memang banyak games menarik di facebook
yang bisa menggoda anak-anak. Namun tetap saja harus dihindari. Masih
banyak games lain yang menarik dan bisa dimainkan tanpa harus jadi
anggota facebook,” kata Nukman.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh orang tua sebagai langkah
untuk menjaga anak-anak mereka dari dampak negatif situs jejaring
sosial, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pertama, berupaya belajar tentang internet serta situs
jejaring sosial yang ada di internet tersebut. Hal ini perlu dilakukan
agar setidaknya para orang tua mengetahui seperti apa teknologi
sekarang ini, dan bisa mengawasi anaknya pada saat berselancar di
internet. Kedua, beritahukan tentang bahaya yang mengintai
dalam penggunaan situs jejaring sosial. Hal ini akan membuat anak
menjadi lebih berhati-hati dalam menggunakan jejaring sosial tersebut,
dan mengerti batasan-batasannya. Ketiga, sebisanya dampingi anak saat berselancar di dunia maya, terlebih pada saat anak tersebut membuka situs jejaring sosial. Keempat, tidak memberikan telepon seluler yang dapat mengakses internet pada anak yang belum cukup umur.
Langkah-langkah Strategis Pengimplementasian Gagasan
Dalam perkembangannya di jaman sekarang ini, mengakses internet dan
membuka situs jejaring sosial kini dapat dilakukan dengan telepon
seluler. Hal ini cukup membuat dampak dari jejaring sosial sangat
dirasakan dikalangan siswa. Masalahnya adalah banyak siswa yang
mengakses situs jejaring sosial tersebut dari telepon seluler mereka
pada saat proses pembelajaran berlangsung. Akibatnya para siswa tidak
serius mengikuti pelajaran yang berlangsung, sehingga konsentrasi
mereka hanya pada jejaring sosial yang mereka akses melalui telepon
genggam. Melihat keadaan ini, lambat laun motivasi belajar mereka juga
akan mengalami penurunan. Motivasi belajar sangat erat kaitannya dengan
prestasi siswa. Jika motivasi atau keinginan siswa untuk belajar rendah
maka yang terjadi adalah prestasi mereka juga akan mengalami penurunan.
Hal inilah yang sangat menghawatirkan dalam dunia pendidikan.
sumber : http://ridhotha.wordpress.com/2010/02/23/dampak-negatif-situs-jejaring-sosial-terhadap-motivasi-dan-prestasi-belajar-siswa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar